Jumat, 27 Mei 2011

My first posting....

Ini posting pertama yang Ria buat...
sebenernya ga tw mw bikin apa..
mw bikin berita??
aduuhh ga sempeettt....
belum mandi (padahal udah maghrib, trus td ditanya mm udh mandi belum??)
ya udah bikin posting asal2an aja...
hhe...

sebenernya Ria mw minta doa sama temen2 skalian
yang sempat buka blog ria, mohon doa nya yaa..
bentar lg Ria ujian...
so, bakal lama ga buka blog..

ohya, sebenernya bikin blog2 kaya gini tugas dari guru TIK kami..
awalnya sempet kesal disuruh bikin blog kaya begini..
ngapain coba???
ngabisin waktu aja...
apalagi ria ga ngerti masalah blog2 an sbelumnya.
hhe :)
tapiiiii... ternyata BLOG itu banyak gunanya lho..
salah satunya kita bisa memberikan informasi bwd orang banyak..
ya kan????
yaahh, walaupun blognya jelek kaya punya ria..
tapi setidaknya insyaallah bermanfaat...
(kepedean :P)

(makasih ya pak yoni... :D)
READ MORE - My first posting....

MEMBENTENGI ANAK DENGAN AKHLAK YANG ISLAMI

Alloh SWT berkata dalam QS al-Qalam ayat 4, “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad), benar-benar berbudi pekerti yang luhur“.
Ayat ini menggambarkan bagaimana tingginya akhlaq nabi Muhamad saw, sampai-sampai Alloh SWT menyatakan secara spesifik dalam firman-Nya. Masyarakat dunia, tak terkecuali non-muslim, jika ia memahami kehidupan nabi Muhammad, akan mengakui begitu indahnya islam saat diterjemahkan oleh akhlaq rosululloh. Maka dari itu, tidak mengherankan jika banyak orang kafir berbondong-bondong masuk islam.
Dewasa ini, kita sedang dihadapkan dengan musibah besar yang melanda akhlaq masyarakat Indonesia yakni penyebaran video porno artis terkenal. Betapa tidak, hampir semua kalangan dibuat penasaran untuk melihat adegan video porno tersebut. Menyebarnya kasus ini, tentunya memiliki dampak negatif, khususnya kalau dilihat oleh anak kecil yang belum cukup umur.
Orang tua muslim yang jujur kepada Alloh yang di hatinya memiliki energi keimanan, akan merasa takut dan galau kalau anaknya menjadi korban akhlaq bejat tersebut. Ia akan berusaha sekuat tenaga membentengi anak dan keluarganya dengan akhlaq islami. Sebagaimana nabi Muhammad mengajarkan akhlaq islam yang mulia dan agung, berikut beberapa kiat yang bisa menjadi acuan dalam membangun akhlaq islami:
#1. Menjadikan Akhlaq Islam Sebagai Prioritas Utama dalam Keseluruhan Aktivitas
Boleh saja kita mendidik dan memiliki cita-cita agar buah hati sukses di bidang tertentu, misalnya menjadi ahli ekonomi, ahli pendidikan, ahli politik, ahli kedokteran dan lain sebagainya. Namun perlu diperhatikan, dari itu semua, akhlaq islam haruslah menjadi prioritas utama yang ditanamkan sejak dini. Jadikanlah al-Quran sebagai pegangan utama untuk menghadirkan akhlaq islam kepada anak-anak.
Jika hal ini diterapkan, niscaya anak memiliki pribadi dengan akhlaq yang mulia. Ia tidak akan menipu, menghancurkan bangsa, mengikuti nafsu, dan menghalalkan sesuatu dengan berbagai cara. Al-quran dalam sejarahnya diturunkan selama 13 tahun, fokus mengajarkan manusia beraqidah dan akhlq yang baik.
#2.  Meyakini  bahwa Akhlaq Islam adalah Permanen Sepanjang Masa.
Akhlaq yang diajarkan Islam bersifat permanen. Ia tidak luntur atau lekang dimakan waktu dan tempat. Saat al-Quran mengajarkan berbuat baik kepada orang tua, maka nilai ini berlaku sepanjang masa. Begitu pula saat al-Quran menyatakan jangan mendekati zina, maka nilai inipun berlaku sepanjang masa.
Saat ini, begitu dahsyatnya propaganda yang bertujuan menggeser nilai-nilai islam, agar jauh dari pemeluknya, misalnya berbuat zina, minuman khamar, dan lain sebagainya. Dengan alasan mengikuti trend, tidak sedikit anak-anak mengikuti budaya yang bertentangan dengan nilai Islam. Kaum Yahudi memerangi umat islam bukanlah menggunakan senjata, namun yang mereka lakukan melalui seonggok wanita dan secangkir minuman keras. Ia akan lebih dahsyat pengaruhnya dibanding bom atom.
#3. Akhlaq Islam Harus Dibina Sejak Kecil Sampai Akhir Hayat
Seorang anak jika melakukan sesuatu yang tidak benar, haruslah diingatkan dan diperbaiki, bukan malah dibiarkan. Rosul mengajarkan akhlaq islam kepada cucu-cucunya sejak masih kecil. Saat makan haruslah menggunakan tangan kanan dan membaca bismilah. Saat mengambil makanan, ambillah makanan yang dekat. Saat cucu nabi mengambil kurma dari kumpulan zakat, Nabi berkata, ” Taruhlah nak, karena bagi kita tidak halal mengambil zakat/shodaqoh”.
#4. Meyakini Akhlaq Islam Bersifat Universal dan Menyeluruh
Akhlaq islam haruslah dilakukan di dalam seluruh aspek kehidupan, dimana dan kapanpun berada. Tidak hanya di mesjid, namun juga saat berada di luar mesjid, misalnya rumah, perusahaan, saat menjadi pemimpin, kepala keluarga, kepala negara, dan lain sebagainya. Jangan hanya sholeh di mesjid, namun di luar mesjid sama saja akhlaqnya dengan orang kafir.
#5. Menjaga dan Memelihara Lingkungan Sekitar
Berhati-hatilah dengan lingkungan dimana anak berada. Jagalah lingkungan anak agar ia dekat dengan nilai-nilai islam. Menjadi tanggung jawab orang tua untuk menjaga anak dari pengaruh lingkungan negatif. Saat anak mengakses internet, berhati-hatilah agar ia tidak terjerembab membuka situs-situs yang merusak moral. Saat anak sudah mengenal lawan jenis, berhati-hatilah dengan pergaulan di luar rumahnya, dan lain sebagainya.
(Pengajian Mesjid Darussalam, Kota Wisata Cibubur, 12 Juni 2010, Narasumber: DR. Ahzami Samiun Jazuli MA.)

sumber : google
READ MORE - MEMBENTENGI ANAK DENGAN AKHLAK YANG ISLAMI

PUISI TERAHHIR RENDRA YANG DITULISKANNYA DIATAS RANJANG RUMAH SAKIT

Seringkali aku berkata,
Ketika semua orang memuji milikku
Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan
Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya
Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya
Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya
Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya:
Mengapa Dia menitipkan padaku ?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah
Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka
Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku
Aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:
Aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku
Gusti,
Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

sumber : google
READ MORE - PUISI TERAHHIR RENDRA YANG DITULISKANNYA DIATAS RANJANG RUMAH SAKIT

KASIH TAK TERBATAS SEORANG IBU :)

#IBU memiliki sifat ilahi yang penuh kasih, sehingga ketika janin berada dalam kandungannya disebut berada di alam rahim, salah satu asma-Nya.
Alam rahim sang #IBU ibarat surga firdaus yang serba damai, happy, sehingga ketika anak Adam keluar dari situ sebuah derita dimulai.
Selama janin berada di alam rahim #IBU, merekam musik lembut denyut jantung yang bersifat universal dan terkesan sampai sekarang.
Begitu mendalamnya kenangan janin di alam rahim, ketika nangis akan segera diam ketika telinganya ditempelkan ke dada #IBU sebelah kiri menikmati musik jatung.
Hati #IBU lapang dan penuh kasih, ibarat samudera yang tak pernah menolak kehadiran anak-anak sungai sekalipun airnya kotor.
Doa dan kerja keras #IBU dalam membesarkan anak-anak menjadi pupuk mujarab bagi anak-anak agar tumbuh jadi pribadi yang tegar, ulet, dalam meraih cita-citanya.
Sosok #IBU sebagai wanita memiliki sisi maskulinitas, sebagaimana seorang ayah juga memiliki dimensi feminitas.
Karena sosok #IBU or wanita sangat besar perannya dalam membentuk karakter anak serta posisinya yang dihormati, maka mereka disebut empu (per-empu-an).
Nurani kita selalu rindu dan rela sujud di hadapan #IBU,  karena dalam dirinya terpancar sifat ilahi, Sumber Kasih, yang selalu memberi tak harap kembali.
Sedah hampir 10 tahun saya bekerja, tapi belum pernah #IBU meminta sepeserpun dari penghasilan saya
Kasih #IBU pada anak bagaikan curah air hujan, yang memantul kembali dari anak ke atas tidak sebanding
Memang tidak semua #IBU pintar mendidik anaknya, tapi semua ibu yang normal pasti menyayangi anaknya!
Hampir selama 24 jam #IBU ingat, peduli dan mendoakan anak-anaknya. Tapi berapa jam sehari anak ingat ibunya?
Meski tidak banyak bicara, ketika #IBU ada di rumah aura kasihnya memenuhi seluruh rumah dan ruang hati. Cintai dan baktilah padanya semasih hidup.
Apakah kita bisa berdusta satu kali, tanpa melahirkan dusta-dusta berikutnya yang memenjara hati? Siapakah yang cukup kuat untuk berlama-lama hidup gelisah?
Ketik seorang wanita melahirkan maka kesadaran sebagai #IBU terbentuk secara drastis, suatu transformasi diri yang tidak terjadi pada lelaki.
(Dikutip dari kuliah Twitter, Agustus 2010, @ komar_hidayat)

sumber : google
READ MORE - KASIH TAK TERBATAS SEORANG IBU :)

AYOOO... MENJADI LEBIH BAIK LAGI DI TAHUN 2011

Meninggalkan segenap perbuatan yang telah diperbuat dengan sejuta harapan dan permasalahan. Kadang  memberi warna positif , kadang memberi warna negatif.  Seorang muslim yang jujur dengan komitmen keislamannya, hendaknya dari waktu ke waktu berusaha meningkatkan derajat (value) dirinya, terutama dalam keimanan dan ketaqwaan. Hari esok harus lebih baik dari sekarang dan masa lalu.
Untuk menggapai tujuan ini, diperlukan sebuah sarana / washilah, sebagai jembatan menuju yang lebih baik di tahun 2011. Kebaikan yang mencakup keseluruhan aspek kehidupan; yakni ibadah, mendidik anak, berkah rumah tangga, pendidikan, pekerjaan, dan urusan lainnya. Sarana /washilah itu bisa kita uraikan sebagai berikut:
#1. Menghadirkan Pengakuan Banyaknya Dosa
Kesalahan terbesar manusia dalam hidupnya manakala ia merasa sudah banyak beramal, sempurna dan tidak berdosa. Sikap ini tentunya harus dihindari, karena salah satu ciri seseorang yang akan diwarisi surga baginya tatkala ia  merasa kurang dan banyak dosa. Rosululloh sebagai orang yang sempurna pun setiap harinya beristighfar minimal 100 kali, ibadahnya luar biasa, bahkan kakinya bengkak karena sholat tahajud.
Merasa banyak dosa dan memperbanyak istighfar merupakan salah satu cara menuju kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Dengannya akan menjadi solusi setiap permasalahan hidup. Saat seseorang mengadu problem hidupnya kepada imam Hasan al-Basri, misalnya belum dikarunia anak, tanah kering karena tidak hujan, dan lain-lain, sang imam selalu memberi solusi ‘perbanyaklah istighfar!’. Kenapa sang imam memberi solusi itu? karena Alloh-lah yang menyampaikan rumus tersebut, sebagaimana terdapat dalam QS Nuh 10-12.
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu’, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai’.

#2. Membuka Diri Menerima Nasehat Orang Lain

Tidak akan maju seseorang yang dalam hidupnya menutup diri dari nasehat orang lain. Biasanya kita kurang cerdas mendeteksi atau mengevaluasi kekurangan diri sendiri dibandingkan orang lain. Untuk itu, jadikanlah nasehat orang lain sebagai sarana untuk memacu diri ke arah yang lebih baik.
Pentingnya menerima nasehat orang lain untuk proses perbaikan diri, bisa kita lihat dari beberapa kisah sahabat di zaman rosulullah. Salah seorang sahabat dipuji rosul di hadapan sahabat lainnya dengan sebutan ‘hamba yang paling baik’. Hati sahabat tersebut berbunga-bunga karena menerima pujian rosul. Namun rosul melanjutkan perkatannya sebagai nasehat penting buat sahabat itu dengan mengatakan, ‘Hamba terbaik kalau seandaikan engkau rajin sholat tahajud’. Maka sejak saat itu, sahabat tidak pernah meninggalkan tahajud, karena ia menerima nasehat rosul.
Begitu pula saat seorang anak yang sedang makan dengan tangan kiri, rosul menasehati, “Wahai anak, sebutlah Alloh, makanlah dengan tangan kanan, dan makan yang dekat denganmu. Sang anak itu pun menerima nasehat nabi dengan tidak melakukan kesalahan itu lagi di kemudian hari. Umar bin Khatab sangat mengapresiasi orang yang memberi tahu kekurangan dirinya, “Sungguh semoga Alloh memberi rahmat kepada yang menghadiahkan aku kekurangan”.
#3. Menghadirkan Kerinduan Terhadap Lingkungan yang Baik
Sarana ketiga untuk menjadi lebih baik adalah dengan menghadirkan lingkungan yang baik buat diri dan keluarga. Seseorang tidak sholeh bukanlah karena ia tidak mau sholeh, namun biasanya karena lingkungan yang tidak mendukung. Untuk itu menciptakan lingkungan yang sholeh patut dilakukan oleh setiap individu.
Seorang ayah sangat berharap anaknya menjadi anak yang sholeh. Namun jangan harap hal itu terwujud kalau suasana rumah tidak kondusif menciptakan anak yang sholeh. Anaknya dibiarkan saja  menonton TV yang tidak mendidik, anak jauh dari alunan ayat al-Quran, kurang mengenal sholat dan mesjid, serta menyekolahkan anak ke institusi yang minim pendidikan islam.
#4. Menyikap Permasalahan Secara Proporsional
Hidup selalu dihadapkan dengan permasalahan. Dan adakalanya masalah akan kian banyak dan runyam tatkala menyikapi permasalahan itu secara tidak proporsional. Seorang bijak mengatakan, “Peraslah jeruk sehingga menjadi minuman manis. Semula asam lalu dikasih gula, sehingga menjadi minuman yang menyejukkan dan bermanfaat”.
Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengubah kekalahan menjadi kemenangan, mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan, dan mengubah musibah menjadi keberkahan. Rosulullah diusir untuk hijrah dari tempat kelahiran mekah, tidaklah disikapi sebagai sesuatu kekalahan, namun sebagai sebuah kemenangan. Dengan hijrah, komunitas muslim semakin kuat dan pada akhirnya mampu merebut kembali kota Mekkah. Begitu pula banyak ulama-ulama besar, mereka bisa menghasilkan karya luar biasa untuk peradaban manusia, saat mereka terkurung dalam penjara, terkungkung dalam sumur tua, terusir dari kota kelahiran, bahkan ada yang lumpuh secara fisik.
Menghadapi tahun 2011, mari kita kobarkan semangat dan cita-cita menuju kehidupan yang lebih baik buat diri, keluarga dan orang-orang yang dicintai. Kalau tidak sekarang, mau menunggu sampai kapan?. Bukankah kita selalu menyaksikan, betapa banyak orang yang kita kenal dipanggil ke hadapan-Nya dengan beragam cara. Kematian bisa datang kapan saja. Inilah momentum yang tepat untuk mengeavaluasi dan menata hidup lebih baik di tahun mendatang. Menggapai hidup yang sesuai dengan kehendak dan ridho Alloh, sehingga kita siap dipanggil kapan dan di mana saja.
“Dikutip dari khutbah Jum’at, 24 Desember 2010, Mesjid Darussalam Kota Wisata Cibubur, Narasumber: Ustadz Ahmad Khusyairi Suhail, M.A.

Sumber : Google
READ MORE - AYOOO... MENJADI LEBIH BAIK LAGI DI TAHUN 2011

3 PENYESALAN YANG AKAN DIALAMI SEKELOMPOK MANUSIA

Dalam beberapa ayat, al-Quran menginformasikan peristiwa masa depan yang akan dialami sekelompok manusia di akhirat kelak. Berupa ‘penyesalan’ atas rekam jejak hidupnya yang jauh dari nilai Islam selama di dunia. Ungkapan penyesalan ini diabadikan dengan ungkapan “Ya Laitani”. Penyesalan yang hanya terucap, namun tidak bisa terwujud. Karena waktu sudah terlambat.
Boleh jadi, informasi ini memberikan pelajaran bagi yang masih hidup di dunia. Agar waspada,  jangan sampai penyesalan itu dialaminya di akhirat kelak. Masih lebih baik, jika penyesalan itu terjadi di dunia. Karena di dunia, masih ada kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik. Sebaliknya, penyesalan di akhirat tidaklah berguna, kecuali neraka jahannam.
Lalu, apa sajakah penyesalan-penyesalan yang akan dialami sekelompok manusia itu?, Jawabannya adalah sebagai berikut:
#Penyesalan Pertama:  Penyesalan Saat Sakaratul Maut
Sakarat bisa diartikan sebagai mabuk akal atau hilang segala-galanya. Nabi berpesan, “Perbanyaklah ingat kepada yang memutuskan kelezatan dunia, yakni kematian”. Sakaratul maut pasti benar adanya, ia akan menghampiri setiap manusia. Banyak sebab terjadinya kematian, namun cuma satu yang pasti yakni sakaratul maut. Saat peristiwa ini, bertautanlah kedua betis pelakunya karena meregang nyawa akan dahsyatnya sakaratul maut.
Saat sakaratul maut tiba, terekamlah seluruh jejak perbuatan manusia, yakni perbuatan baik dan buruk. Bila yang muncul rekaman kebaikan, pelaku tidak akan merasakan takut, bahkan menyambut bahagia, karena akan mendapatkan pahala. Namun sebaliknya, bila yang muncul rekaman keburukan, baginya dihadapkan dengan kesengsaraan yang mengerikan. Ia pun akan menyesal dan berkata “Kembalikanlah aku, supaya aku bisa beramal sholeh dan bersedekah”. Namun sayang, penyesalan ini tiada berguna, azal tidak bisa ditunda dan dimajukan. Karena itulah, akhir segalanya.
Penyesalan Kedua: Penyesalan Saat Melihat Kawan Dekat Disiksa di Neraka
Sebagai makhlus sosial, setiap insan tidak lepas dari pertemanan dengan orang lain. Bahkan, karakter dan kepribadian seseorang tergantung dari teman / lingkungan dimana ia berada. Untuk itu, dianjurkan untuk berhati-hatilah saat mencari teman. Agama seseorang akan mengikuti agama teman dekatnya.
Baik buruknya pertemanan di dunia akan terekam jelas di akhirat kelak. Pertemanan yang didasari ketaatan dan kataqwaaan, akan memberikan bantuan / pertolongan satu sama lain. Namun sebaliknya, pertemanan yang dijalin atas dasar kedurhakaan, akan menjadikannya permusuhan. Satu sama lain akan saling menuding sebagai penyebab masuknya ke neraka. Kelompok manusia ini akan menyesal dengan berkata, “Ampunilah dosa-dosa kami ya Rabb!”. Dalam QS: Azzuhruf 67, Alloh mengatakan Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa”

Penyesalan Ketiga: Penyesalan Saat Diperlihatkan Buku Catatan Amal
Setiap kita, didampingi dua malaikat yang bertugas mencatat seluruh amal kita, kapan dan dimana kita berada. Catatan ini akan terekam dalam buku catatan pribadi yang akan dibagikan di akhirat kelak. Mereka yang menerima catatan dengan rekam jejak yang buruk, akan merasa kaget, terbelalak dan menyesal. Mereka berkata, Apa-apaan ini? Kenapa semua tercatat? Kok saya pernah melakukan dosa ini? Padahal saya sudah tidak ingat lagi. Mereka lupa bahwa semua  perbuatan di dunia sekecil apapun tercatat oleh Alloh SWT yang tercermin dalam catatan pribadi. Mereka pun menyesal, dan menginginkan kembali ke dunia untuk berbuat amal sholeh. Dan lagi-lagi, penyesalan ini sudah terlambat dan tiada berguna.
Bagaimana Menghindari Penyesalan Itu?
Peristiwa di atas adalah gambaran masa depan yang sudah diinformasikan kepada setiap manusia yang hidup di dunia. Pelajarannya, bagaimana agar kita tidak mengalami penyesalan itu. Solusinya, bertaubatlah selama masih diberi kesempatan hidup di dunia dan kembali ke pada ajaran islam. Orang yang hidup dalam suatu kebiasaan, maka ia akan dimatikan dalam kebiasaan itu, dan dibangkitkan dalam kebiasan itu. Jika kita membiasakan diri dalam nilai islam, maka kita akan dimatikan dan dibangkitkan dalam keadaan islam.
Begitu pun dalam mencari teman dan lingkungan, carilah yang bisa mengajak ke jalan Alloh sehingga bisa menyelamatkan diri di akhirat kelak. Selanjutnya perbanyak beramal sholeh agar catatan pribadi yang diterima kelak hasilnya baik dan menyenangkan.

Sumber : google
READ MORE - 3 PENYESALAN YANG AKAN DIALAMI SEKELOMPOK MANUSIA

JANGAN TAKUT HADAPI MATI......!

Saat bicara kematian, biasanya, merupakan topik yang kurang disenangi dan diminati bagi sebagian orang. Kenapa? Karena, pada dasarnya, naluri manusia menginginkan hidup lama, bahkan kalau bisa hidup seribu tahun lamanya. Alloh SWT menyatakan dalam QS Al-Baqoroh 96, bahwasanya ada segolongan manusia yang ingin hidup seribu tahun lamanya.
 “…masing-masing mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Dan Alloh maha melihat apa yang mereka kerjakan
Naluri ingin hidup lama, tidak hanya ada pada kita sekarang, namun sejak nabi Adam sekalipun. Ia ingin menetap di surga selama-lamanya. Sehingga dengannya, nabi Adam berhasil digoda tipu daya syetan. Melalui pintu ingin hidup panjang, syetan membisikan nabi Adam, agar melanggar larangan Alloh memakan buah khuldi. Sebagaimana tercantum dalam QS Thoha 120.
“Kemudian syetan membisikkan (pikiran jahat) kepadanya dengan berkata,”wahai adam! Maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan binasa?”
Banyak faktor yang menyebabkan orang takut atau cemas saat bicara kematian, merujuk pendapat DR. Quraisy Syihab, faktor tersebut adalah sebagai berikut: 1) Tidak mengetahui apa yang akan dihadapi setelah kematian 2) Menduga bahwa apa yang dimiliki sekarang jauh lebih baik dengan apa yang dimiliki nanti 3) Membayangkan betapa sulitnya pengalaman mati 4) Khawatir memikirkan terhadap keluarga yang ditinggalkan, dan  5) Tidak mengetahui makna kehidupan dan kematian.
Jika manusia cemas menghadapi kematian karena membayangkan sulitnya pengalaman mati, sebenarnya tidak pada tempatnya. Memang dalam al-Quran dan Hadits disebutkan bahwa ada kematian yang sangat menyakitkan, namun perlu diingat juga, ada kematian yang sangat indah dan menyenangkan. Dalam QS Annazi’at 1-2, Alloh SWT berfirman,
Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras.
Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut.
Dalam kedua ayat ini, Alloh menggambarkan dua karakteristik manusia saat dicabut nyawanya, yakni dicabut dengan keras dan dicabut dengan lemah lembut. Dicabut nyawa dengan keras merupakan pengalaman kematian yang menyakitkan. Untuk kondisi ini, rosul mengumpamakan seperti duri yang ada dikapas, lalu duri tersebut ditarik dengan cepat sehingga kapas-kapas terbawa karena kerasnya tarikan. Ini, menjelaskan nyawa dicabut dari badan dengan cepat, keras, paksa dan menyakitkan.
Sementara itu, kondisi dicabut nyawa dengan lemah lembut, adalah proses kematian secara perlahan-lahan. Untuk kasus ini, diibaratkan seseorang yang ngantuk, lalu rebahan, lalu hilang kesadaran sampai ia tertidur lelap dan indah.
Faktor utama yang menentukan apakah manusia mengalami kondisi pertama atau kedua, tidak lain adalah keimanan dan amal sholeh. Saat manusia berlaku jahat, dosa dan maksiat bisa jadi ia akan merasakan kematian yang sakit, dipaksa dan cepat. Sementara bagi orang yang beriman dan beramal sholeh, kematian sebagai hal yang lezat dan indah
Dalam haditnya nabi bersabda, seorang beriman, saat menjelang kematian akan didatangi malaikat yang menyampaikan berita atau visualisasi tempat tinggal dan fasilitas apa yang akan dihadapi nanti. Bisa jadi istana atau bidadari. Maka tidak ada yang paling disenanginya, kecuali segera bertemu dan dicabut nyawanya.Sementara orang kafir, saat mati menjelang ia akan meraskana ketakutan untuk bertemu dengan tuhannya.
Jadi, bagi kita orang yang beriman, janganlah terlalu cemas mengadapi kematian. Yang paling utama adalah melakukan usaha terbaik mengumpulkan bekal menghadapi kematian. Kita siap kapan dan mana pun kematian menjemput. Jadikan kematian sebagai media untuk menumbuhkan semangat pengabdian kepada Alloh, dengannya kita tidak santai-santai untuk beribadah kepada Alloh.
Jadikan dunia sebagai sarana menuju kehidupam akhirat yang sempurna.  Sebagaimana Alloh SWT berfirman dalam Attaubah 38.
“…Apakah kamu lebih menyenangi kehidupan di dunia daripada kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit.”
Dan terakhir jadikanlah kematian sebagai proses kelahiran kedua. Kematian merupakan proses evolusi menuju kesempurnaan hidup yang hikiki. Perpindahan dari satu negeri ke negeri lain sampai kita menetap di sana selama-lamanya.
“Dikutip dari Pengajian Malam Ahad, Mesjid Darussalam Kota Wisata, Bogor, 23 April 2011″

sumber : google
READ MORE - JANGAN TAKUT HADAPI MATI......!